apa yang kalian suka untuk info yang akan sharing?

apa yang kalian suka untuk info yang akan sharing?

Rabu, 30 Januari 2013

Chonmage, Tatanan Rambut Unik Dari Jepang


Chonmage adalah tatanan rambut samurai kuno di Jepang, dan kita masih bisa melihat mereka dalam program olahraga sumo dan sandiwara sejarah di televisi Jepang. Mungkin gambar tatanan rambut tersebut adalah suatu gambar yang biasa, namun tatanan rambut tersebut merupakan suatu gaya yang sangat keren dan unik pada jamannya.
Menurut ahli dalam artikel ini, akar dari chonmage adalah simpul atas Honda-mage, yang aslinya dikenakan oleh samurai dari keluarga Honda di Propinsi Ise selama jaman Edo, dan secara bertahap menyebar ke seluruh negeri. Tatanan tambut tersebut benar-benar terkenal pada era Anei, dimana terdapat banyak sekali jenis tatanan rambut chonmage yang tersedia tergantung status sosial dan tren saat itu. Istilah “chonmage” sendiri diambil dari simpul atas yang tipis dari kepala lelaki tua pada jaman itu.
Apakah tatanan rambut seperti itu dianggap aneh? Tidak. Masyarakat Jepang sejak dahulu kala ternyata telah menggemari tatanan rambut pendek seperti itu seperti dapat dilihat dari patung-patung tanah liat dari Periode Kofun. Jadi ketika orang pertama kali melihat tatanan rambut Honda-mage, hal itu tidak dianggap terlalu aneh, dan segera berbagai tipe baru dari tatanan rambut mage tersebut diciptakan sebagai bagian dari mode seperti masa kini.
source : japanstyle.info

Nama Berbagai Prefektur Jepang Nampak Keren Dalam Bahasa Inggris



Dalam forum internet terbesar di Jepang2channel, ada thread yang menarik di mana mereka menerjemahkan nama-nama dari 47 prefektur di Jepang ke dalam bahasa Inggris. Misalnya, Tokyo tertulis “東京” dalam karakter kanji, dan setiap kanji-nya berarti Timur dan Ibu Kota.
Para 2channellers membahas berbagai terjemahan terbaik, mereka menyelesaikannya dengan nama-nama dalam bahasa Inggris sebagai berikut.
Hokkaido (北海道)→     North Sea Road
Aomori (青森)→     Blue Forest
Iwate (岩手)→     Rock Hand
Akita (秋田)→     Autumn Rice Field
Yamagata (山形)→     Mountain Shape
Miyagi (宮城)→     Palace Castle
Fukushima (福島)→     Good Luck Island
Ibaraki (茨城)→     Thorn Castle
Tochigi (栃木)→     Horse Chestnut Tree
Gunma (群馬)→     Crowd Horse
Saitama (埼玉)→     Tip Ball
Chiba (千葉)→     Thousand Leaf
Kanagawa (神奈川)→     God Apple River
Niigata (新潟)→     New Lagoon
Toyama (富山)→     Rich Mountain
Ishikawa (石川)→     Stone River
Fukui (福井)→     Good Luck Well
Yamanashi (山梨)→     Mountain Pear
Nagano (長野)→     Long Field
Gifu (岐阜)→     Divergence Hill
Shizuoka (静岡)→     Silent Hill
Aichi (愛知)→     Love Wisdom
Mie (三重)→     Triple
Shiga (滋賀)→     Overgrown With Celebration
Kyoto (京都)→     Capital Capital
Osaka (大阪)→     Big Slope
Hyogo (兵庫)→     Soldier Storehouse
Nara (奈良)→     Apple Good
Wakayama (和歌山)→     Total Song Mountain
Tottori (鳥取)→     Bird Get
Shimane (島根)→     Island Root
Okayama (岡山)→     Hill Mountain
Hiroshima (広島)→     Large Island
Yamaguchi (山口)→     Mountain Mouth
Tokushima (徳島)→     Virtuous Island
Kagawa (香川)→     Fragrance River
Ehime (愛媛)→     Love Princess
Kouchi (高知)→     High Wisdom
Fukuoka (福岡)→     Good Luck Hill
Saga (佐賀)→     Support Celebration
Nagasaki (長崎)→     Long Cape
Kumamoto (熊本)→     Bear Book
Ooita (大分)→     Big Minute
Miyazaki (宮崎)→     Palace Cape
Kagoshima (鹿児島)→     Deer Child Island
Okinawa (沖縄)→     Offing Rope
Orang Jepang biasanya tidak peduli arti dari nama-nama prefektur tersebut, tetapi ketika diterjemahkan dalam bahasa Inggris, nama-namanya cukup keren!
Dan beberapa prefektur namany seperti tempat yang Anda dapat temukan dalam dongeng! “Rock Hand,” “Bear Book,” “Love Princess,” dll. Di mana lagi di dunia ini dapat Anda temukan nama-nama seperti itu?
(Source: www.japanstyle.info)
image: www2m.biglobe.ne.jp

Cara Menjelaskan Jepang Dalam 8 Kata


Ada kata-kata dalam bahasa Jepang yang membantu Anda berbicara. Ada kata-kata lain yang membantu Anda untuk memahami budaya Jepang dan cara orang Jepang berpikir.
Berikut ini adalah 8 kata yang sangat penting untuk memahami budaya Jepang:
1. Genki (元気)
Di bidang kesehatan Jepang, antusiasme dan energi adalah bagian dari sebuah konsep tunggal: genki.
Ada kata-kata dalam bahasa Jepang yang membantu Anda berbicara. Ada kata-kata lain yang membantu Anda untuk memahami budaya Jepang dan cara orang Jepang berpikir.
Berikut ini adalah 8 kata yang sangat penting untuk memahami budaya Jepang:
1. Genki (元気)
Di bidang kesehatan Jepang, antusiasme dan energi adalah bagian dari sebuah konsep tunggal: genki.
3. Ganbatte (がんばって)
Ganbatte dapat diterjemahkan “lakukan yang terbaik!”. Ini adalah etika Jepang tentang memberikan semua yang Anda bisa lakukan.
4. Kawaii (可愛い)
Kawaii adalah lucu (cute). Segala sesuatu di Jepang dibuat sangat lucu. Kawaii adalah bisnis yang besar di Jepang. Hal ini juga adalah salah satu estetika budaya Jepang.
5. Otsukare (お疲れ)
Otsukare berarti “kelelahan”. Di Jepang, sangat dihormati untuk bekerja sendiri hingga kelelahan. Ketika orang-orang meninggalkan kantor pada malam hari mereka mengatakan – Otsukaresama deshita (Anda telah lelah). Ini adalah hal terbaik yang dapat Anda katakan dalam bahasa Jepang.
6. Shouganai (しょうがない)
Shouganai dapat diterjemahkan “tidak bisa diapa-apakan lagi”. Ini adalah filosofi Jepang tentang menerima nasib Anda.Kata ini digunakan untuk menjelaskan mengapa kebanyakan orang Jepang tidak tertarik dalam politik.
7. Yoroshiku (よろしく)
Yoroshiku adalah kata dalam bahasa Jepang yang paling sulit untuk diterjemahkan. Terjemahan terbaik yang tersedia adalah “harap berbuat baik kepadaku”. Kata ini digunakan ketika memperkenalkan diri di Jepang.
8. Itadakimasu (いただきます)
Itadakimasu dapat diterjemahkan “Saya dengan rendah hati menerima”. Kata ini diucapkan di Jepang sebelum makan. Kata ini berarti berterima kasih kepada semua orang yang telah berperan dalam budidaya, berburu dan menyiapkan makanan. Jepang memiliki budaya Buddha. Itadakimasu juga merupakan ucapan terima kasih pada hewan dan tumbuhan yang telah memberikan hidup mereka untuk makanan.










Ada Apa Di Bawah Teluk Tokyo? Mitos Ikan Lele Raksasa Bernama Namazu


Dalam mitos Jepang, gempa bumi disebabkan oleh ikan lele raksasa bernama Namazu. Dalam beberapa cerita Namazu, dia tinggal di bagian bawah Sagami atau Teluk Tokyo (Tokyo Bay). Dalam variasi lain dari ceritanya dia hidup di dalam lumpur di bawah Jepang.
Namazu menyebabkan gempa bumi dengan ekornya. Dewa Kashima menahannya dengan batu raksasa. Ketika Kashima lengah, gempa bumi yang besar dapat terjadi.
Ikan Lele dan Prediksi Gempa Bumi
Beberapa orang percaya bahwa mitos Namazu terinspirasi oleh ilmu pengetahuan nyata – ikan lele yang dapat mendeteksi gempa bumi.






Ada sejumlah anekdot tentang ikan lele yang bertingkah aneh (menjerit) sebelum gempa bumi besar. Ini adalah fenomena yang sedang diteliti di Jepang.
(Source: www.tofugu.com)

Boneka Daruma, Jimat Tahun Baru Yang Populer Di Jepang


Orang-orang akan melakukan perjalanan yang jauh dan luas pada awal tahun baru dalam mengejar keberuntungan, seperti para warga Takasaki, Prefektur Gunma, Jepang, yang bisa perlihatkan.
Pada tanggal 6 dan 7 Januari setiap tahun, 400.000 pencari keberuntungan turun ke Takasaki untuk membeli boneka merah yang bisa bergoyang di sebuah kuil di sana.
Disebut boneka Daruma, boneka dari bubur kertas ini adalah jimat tradisional Tahun Baru yang populer di seluruh Jepang. Boneka-boneka ini dijual dengan matanya yang tidak dicat, sehingga para pembelinya bisa melukis di salah satu bola matanya sambil membuat keinginan, dan satu mata lainnya jika keinginannya terwujud.
Tradisi mengatakan bahwa boneka-boneka ini pertama kali dibuat di kuil Shorinzan Darumaji pada pertengahan abad ke-18. Mereka menggambarkan biksu Zen Bodhidharma dari abad kelima, seorang tokoh dengan petisi untuk keinginan seseorang.
Anggota pengikutnya dulu membuat boneka mereka sendiri, dengan menerapkan bubur kertas pada cetakan kayu yang disediakan oleh kuil
Kini, boneka-boneka itu adalah industri lokal dengan lebih dari 50 perusahaan, menurut kantor pariwisata Takasaki, yang memproduksi lebih dari 900.000 boneka dalam setahun dan merupakan 80 persen dari semua Daruma yang dibuat di Jepang.
Banyak dari tempat produksi tertuanya, seperti Fukuya, yang terletak tepat di seberang sungai dari kuil yang berada di puncak bukit, telah dikelola secara turun temurun dalam keluarga selama lima generasi atau lebih.
Bisnis ini tidak berakhir dengan pasar malam yang berdesak-desakan di kuil, tempat para pembuat melakukan tawar-menawar dengan pengunjung untuk menjual barang dagangan mereka. Para pembuat boneka kemudian dibawa ke jalanan, dengan membawa karya-karya mereka ke festival Daruma lainnya di seluruh negeri tersebut.
Para warga dengan cepat akan mengklaim bahwa boneka Daruma dapat melakukannya, dan pada kenyataannya, bekerja dengan baik. Hiroyuku Odachi, yang menjalankan sebuah perusahaan asuransi mobil di Takasaki, mengatakan bahwa dengan memesan Daruma yang dicat custom setiap tahunnya telah membantunya mempertahankan bisnisnya meningkat, serta meningkatkan moral stafnya.
Tapi di sini kami tidak percaya bahwa Anda harus melukis di satu matanya pada satu waktu, dan kemudian terus mengganggu Bodhidharma dengan permohonan-permohonan Anda,” kata Odachi. “Anda tidak akan mencapai apa-apa seperti itu, pergi ke masa depan dalam keadaan setengah buta. Caranya adalah dengan melukis keduanya sekaligus, dan menjaga mata Anda terbuka lebar.”






Pasar Daruma akan diselenggarakan di barat Tokyo pada tanggal 12 Januari di depan Stasiun Ome, pada tanggal 12 Januari dan 13 di kuil Kokuzoji di Chichibu, Prefektur Saitama, dan pada tanggal 3 dan 4 Maret 2012 di kuil Jindaiji di Chofu, Tokyo barat.


Potret Jepang Masa Lalu – 20 Foto Yang Menakjubkan


Dikelilingi oleh gedung-gedung tinggi dan selamanya terpaku di depan layar komputer dan smartphone kita, kita sering lupa bahwa dunia yang kita tinggali ini dulunya merupakan sebuah tempat yang lebih sederhana. Orang-orang menulis surat dengan santai, mengatur jadwal dengan baik sejak jauh hari sebelumnya untuk bertemu dengan teman dan orang-orang yang kita cintai, dan, tanpa memiliki video streaming dan pemutar musik yang ringkas dan tahan air sebagai alat hiburan kita, kita lebih dapat memiliki waktu untuk mengapresiasi hal-hal kecil yang ada di sekeliling kita.
Sebagai pengingat akan gaya hidup Jepang yang dulunya sangat tenang namun sangat indah, di bawah ini kami hadirkan sebuah koleksi foto, yang menyajikan berbagai kultur Jepang masa lalu seperti taman yang indah, jembatan kayu yang dengan lengkungannya yang kokoh di atas sungai, dan orang-orang biasa yang menghabiskan hari mereka, sekitar 100 tahun yang lalu.
Jadi seduhlah secangkir teh yang nikmat, matikan ponsel Anda, dan sisihkanlah beberapa menit dari waktu Anda untuk menikmati dan mengapresiasi betapa berbedanya kehidupan di Jepang jaman dahulu itu.
Silakan menikmati.




















REPLIKA MAKANAN – Hidangan Yang Tidak Dapat Anda Santap

Kari, hamburger, sushi. Restoran di Jepang seringkali memajang makanan yang tampak lezat di jendela mereka. Tapi jenis makanan satu itu bukan untuk dimakan, tidak peduli seberapa pun bagus tampilannya. Model makanan ini adalah replika, dan restoran-restoran menampilkan mereka sehingga pelanggan potensial dapat melihat sekilas apa saja yang ada di menu mereka. Replika-replika tersebut, khususnya yang ada di Jepang, secara mengejutkan terlihat sangat realistis, dikerjakan oleh pengrajin ahli dengan teknik-teknik canggih.


Keahlian Jepang Yang Indah
Replika makanan pertama kali dibuat di Jepang sekitar 90 tahun yang lalu di sebuah restoran di department store di Tokyo. Praktek ini telah menyebar di seluruh negeri. Sebelum itu, restoran-restoran biasanya memajang makanan sungguhan, tetapi hidangan yang dipajang akan berubah bentuk dan warna jika disimpan terlalu lama. Department store dengan volume pelanggan yang tinggi sepanjang harinya merasa perlu menemukan cara untuk memajang makanan dengan tampilan yang tidak akan berubah dari waktu ke waktu. Mereka mulai menggunakan replika makanan sebagai cara baru untuk menjalankan bisnis mereka.
Replika makanan dibuat agar terlihat sama persis dengan makanan nyata, apakah itu dari ukuran, bentuk, dan warnanya. Mereka juga memiliki tekstur yang cahaya yang realistis, dan beberapa bahkan juga memiliki bekas panggangan yang sangat nyata.
Replika makanan awalnya dibuat dari lilin, tetapi kini mereka dibuat dari resin sintetis yang lebih tahan lama. Sebuah cetakan silikon dari sebuah makanan tertentu dibuat dan diisi dengan cairan plastik berwarna. Cetakan tersebut dipanggang pada suhu sekitar 150 derajat Celcius untuk membantuk resin dan menghasilkan bentuk seperti yang diinginkan.
Berikutnya adalah pewarnaan. Tahap ini memerlukan pengerjaan yang sangat berhati-hati untuk menghasilkan nuansa warna yang persis dari sebuah makanan yang dikerjakan. Pengrajin memeriksa seluruh detil dari makanan sesungguhnya dan menerapkannya pada replika makanan itu dengan cat berdasar minyak menggunakan kuas yang sangat lembut.
Replika makanan haruslah dapat menciptakan kembali semua detil dari makanan sesungguhnya, misalnya saja warna coklat pada bacon/daging panggang dan telur, atau juga perbedaan antara steak yang dimasak mentah atau setengah matang. Hampir semua replika makanan dibuat dengan tangan secara manual berdasarkan pesanan, karena makanan yang sama dapat saja berbeda dari bentuk, warna, dan penyajiannya untuk tiap restoran yang berbeda.
Kita dapat saja menciptakan replika makanan kita sendiri, walaupun hasilnya tentu tidak mungkin sebagus para pengrajin ahli yang telah berpengalaman tersebut. Kit untuk replika makanan kini banyak dijual, dan menggunakan bahan-bahan yang terdapat dalam kit itu kita dapat menciptakan berbagai replika makanan seperti pizza, parfait atau spaghetti yang melilit garpu, sehingga garpu tersebut terlihat seperti mengapung di udara.
Replika Makanan Sebagai Aksesoris
Berasal dari replika makanan asli, miniatur replika makanan untuk gantungan kunci, tali ponsel atau pembatas buku kini menjadi populer. Anda bisa mendapatkan replika lucu dari hampir seluruh makanan, dari sushi, nasi goreng atau steak hingga kue, buah-buahan dan kue kering. Meskipun mereka adalah miniatur, namun detil yang diberikan untuk replika-replika itu tetaplah rinci, seperti lemak pada pembatas buku berbentuk daging atau krim yang meleleh pada tali ponsel berbentuk kue kering. Mereka semua nampak lezat! Banyak pelajar yang menggemari alat tulis yang aneh, seperti penggaris segitiga berbentuk potongan pizza. Replika ini dijual dengan harga yang tidak mahal dan menjadi populer sebagai suvenir bagi orang Jepang maupun wisatawan asing yang mengunjungi toko-toko replika makanan yang terdapat di seluruh penjuru Jepang.
Replika makanan diciptakan oleh orang Jepang, yang dikenal sangat teliti untuk berbagai hal, dan telah menjadi bagian integral dari kebudayaan Jepang. Sebagian hal yang menyenangkan untuk bersantap di Jepang adalah memilih hidangan yang kita inginkan dengan melihat replika makanan yang dipajang di jendela restoran tertentu. Semuanya nampak lezat, jadi hidangan apa yang Anda inginkan?