apa yang kalian suka untuk info yang akan sharing?

apa yang kalian suka untuk info yang akan sharing?

Jumat, 09 November 2012

10 Tempat Terbaik Untuk Memotret Tokyo


Di Jepang, kota Tokyo adalah surga bagi para fotografer. Apapun ketertarikan Anda: arsitektur, orang, budaya atau bahkan alam…Tokyo memiliki semuanya.
1. Shibuya Crossing
Shibuya Crossing adalah penyeberangan pejalan kaki tersibuk di dunia. Cahaya terang dan billboard yang melingkupinya sangat menakjubkan.
2. Harajuku / Yoyogi Park
Harajuku danYoyogi Park di dekatnya adalah tempat kumpul-kumpul populer bagi (banyak) subkultur muda-mudi Tokyo. Tempat ini adalah tempat yang bagus untuk mendapatkan foto-foto dari street fashion Jepang.
3. Shinjuku
Shinjuku adalah lingkungan yang sangat besar hingga sudah menjadi seperti sebuah kota metropolitan yang berdiri sendiri (tanpa daerah-daerah lainnya di Tokyo). Shinjuku merupakan daerah penjelajahan yang terbaik.
Hati-hati: orang-orang di area Kabukicho di Shinjuku seringkali tidak suka dipotret. Kabukicho merupakan daerah yang cukup berbahaya.
4. Ginza
Ginza adalah lingkungan belanja kelas atas utama di Asia. Di daerah ini terdapat banyak bangunan yang memiliki struktur arsitektural yang menarik.
5. Omotesando
Omotesando merupakan distrik perbelanjaan kelas atas selain Ginza yang dipenuhi oleh bangunan-bangunan arsitektur yang menarik dan orang-orang modis.
6. Odaiba
Odaiba adalah tempat yang bagus dan strategis untuk mendapatkan foto-foto dari Tokyo Bay dan gedung-gedung pencakar langit di Tokyo.
7. Aoyama Cemetery
Aoyama Cemetery adalah pemakaman tertua di kota Tokyo. Pemakaman ini adalah pemakaman Jepang (dan Barat) bergaya taman yang luas. Pemandangan kontras antara keadaan alaminya dan bangunan-bangunan besar Roppongi yang menjadi latar belakangnya sangat menarik.
8. Tokyo Sky Tree
Tokyo Sky Tree adalah bangunan tertinggi kedua di dunia. Bangunan ini menyediakan pemandangan terbaik kota Tokyo dari atas.
9. Hamarikyu Gardens
Hamarikyu Gardens adalah taman Jepang jaman Edo yang luas yang terletak di samping Shiodome (salah satu distrik bisnis terbesar di Tokyo).Taman ini merupakan tempat yang sangat populer di kalangan fotografer lokal.
10. Yurakucho
Yurakucho merupakan bagian lawas kota Tokyo yang tidak banyak berubah selama 70 tahun terakhir. Perhatian area Izakaya kecil di bawah rel kereta api. Itu merupakan area terbaik kehidupan malam di Tokyo.









sumber : japan-talk.com dan http://www.japanesestation.com









5 Tempat Terbaik Di Tokyo Untuk Menyaksikan Bunga Sakura


Saat bunga sakura sedang mekar, maka yang menjadi tempat favorit para penikmat bunga khas Jepang ini adalah taman-taman yang luas di mana terdapat banyak sekali pohon sakura dengan bunganya yang bermekaran indah. Mereka membentangkan tikar piknik dan menikmati makanan dan sake di bawah rindangnya bunga-bunga berwarna merah muda pucat itu.
Di bawah ini adalah beberapa tempat favorit untuk menyaksikan bunga sakura :
#1: Chidorigafuchi Ryokudo
Sekitar 260 pohon sakura dapat dinikmati di sepanjang kawasan pejalan kaki di Chiyoda-ward di Tokyo. Anda dapat melihat bunga sakura itu dari perahu.

#2: Meguro-gawa Sakura Namiki (Meguro River Cherry-Blossom Street)
Terdapat sekitar 800 pohon sakura berjajar sepanjang Sungai Meguro antara Meguro dan Ikejiri. Di dekat sungai di Nakameguro, terdapat restoran dan kafe di mana Anda dapat menikmati makanan dan minuman sambil menyaksikan bunga-bunga sakura itu.

#3: Ueno Onshin Koen (Ueno Park)
Terdapat sekitar 1.200 pohon sakura di UenoPark ini. Dan begitu banyaknya orang yang ingin menyaksikan keindahannya, dalam waktu sekejap saja taman ini sudah dipenuhi oleh para penikmat bunga sakura.

Di taman ini terdapat Kebun Binatang Ueno, dan sejak penghuninya bertambah dengan datangnya 2 panda raksasa dari China pada tanggal 1 April, telah sekitar 100 ribu orang mengunjungi kebun binatang itu.
#4: Sumida Koen (Sumida Park)
Sumida Park terletak di sepanjang Sungai Sumida. Terdapat sekitar 700 pohon sakura di taman itu. Taman ini telah menjadi tempat favorit untuk menyaksikan bunga sakura mekar sejak zaman Edo(1603 hingga 1868).
#5: Asukayama Koen (Asukayama Park)
Asukayama Park berada di Kita-ward di Tokyo. Taman ini seringkali disebut juga Oji Koen (Oji Park) karena letaknya bersebelahan dengan Stasiun Oji. Taman ini juga merupakan tempat favorit menyaksikan bunga sakura sejak sangat lama.




8 Hal Yang Dapat Dilakukan Dengan Gratis Di Jepang


Di Jepang kita tidak akan pernah kesulitan untuk mendapatkan hiburan, namun kadang hal itu datang dengan harga yang mahal. Di bawah ini terdapat 8 alternatif hal-hal gratis yang dapat Anda coba :
1. Hari masuk gratis. Beberapa taman seperti Ritsurin atau museum memiliki hari masuk gratis setiap beberapa bulan sekali, sehingga menikmati pemandangan yang biasanya mungkin memakan biaya beberapa ribu yen bisa Anda nikmati dengan gratis jika Anda pergi pada hari yang tepat.
2. Kuil. Hampir semua kuil bebas untuk dikunjungi. Jadi melihat-lihat kuil akan selalu menjadi hal gratis yang menyenangkan untuk dilakukan.
3. Museum dan taman gratis. Hampir semua taman kota gratis dikunjungi, dan begitu juga dengan beberapa museum yang dibuka untuk umum. Contohnya adalah museum anak-anak dekat bandara Takamatsu yang tidak perlu membayar untuk masuk.
4. Pusat perbelanjaan. Pusat perbelanjaan seringkali mengadakan peragaan busana  dan pertunjukan lain seperti lomba tari dan bahkan acara komedi untuk menarik perhatian orang banyak.
5. Pusat Kota. Beberapa pusat kota dan perpustakaan memiliki kelas gratis, ceramah-ceramah dan pertunjukan budaya yang terbuka untuk umum.
6. Pusat Internasional. Pusat Internasional adalah tempat yang sangat bagus untuk menemukan hal yang harus dilakukan. Mereka memiliki daftar perkumpulan di mana Anda dapat bergabung di dalamnya, kuliah gratis dan acara-acara budaya, dan juga daftar orang yang ingin melakukan pertukaran bahasa.
7. Stasiun kereta api dan landmark. Pada akhir pekan, musisi dan seniman muda tampil di mana pun mereka bisa. Anda dapat menemukan berbagai performer yang berbeda di luar stasiun kereta api dan di sekitar bangunan terkenal dan landmark lainnya. Stasiun Nagoya selalu memiliki kelompok performer yang menarik yang menyanyi dengan sepenuh hati pada saat-saat akhir pekan.
8. Festival. Dalam festival kita selalu memiliki berbagai macam hal untuk dilihat dan dilakukan. Sulit untuk menemukan permainan gratis di festival-festival, namun biasanya ada pertunjukan, parade, acara, atau demonstrasi yang dapat Anda saksikan secara gratis. Apa yang dapat Anda lihat tergantung pada jenis dan skala besar festival itu.
sumber : injapan.gaijinpot.com dan http://www.japanesestation.com

Halloween Di Jepang


Walau Jepang memiliki liburan dan festivalnya sendiri (yang beberapa diantaranya cukup aneh daripada yang lain), negeri tersebut juga mengadopsi banyak liburan dari luar negeri. Hari Valentine dirayakan di Jepang, dan Natal dirayakan secara luas, meskipun hanya sebagian kecil dari populasinya yang sebenarnya beragama Kristen.
Tapi bagaimana dengan Halloween?
Perayaan Halloween adalah fenomena yang relatif baru di Jepang. Kini mereka memiliki dekorasi ceria berwarna oranye dan hitam di toko-toko, pesta dan parade kostum (cosplay), serta permen bertema Halloween.
Jepang sebelumnya tidak mengenal Halloween selama bertahun-tahun. Orang-orang Jepang baru benar-benar mulai merayakan Halloween dalam dekade terakhir.
Dua hal yang benar-benar membuat Halloween muncul di Jepang adalah Tokyo Disneyland dan Universal Studios Japan (USJ). Dan mereka telah melakukan ini dalam dekade terakhir. Tokyo Disneyland mengadakan acara Halloween pertama pada tahun 2000, dan setiap tahun acara itu menjadi semakin besar. Begitu juga untuk USJ di Osaka. Sebelumnya, Halloween di Jepang hanya berarti orang-orang asing yang memakai kostum lucu di bar dan minum-minum di transportasi umum. Tapi Tokyo Disneyland dan USJ memberikan cara mudah bagi orang Jepang untuk menikmati Halloween.
Di Barat, Halloween sangat terkait dengan kematian. Tapi di Jepang, tidak terlihat seperti itu, Halloween adalah hari libur yang diimpor dari Amerika. Halloween tidak memiliki hubungan dekat dengan kematian seperti Obon, sehingga membuatnya agak abstrak di Jepang. Itu tidak berarti Halloween tidak bisa menakutkan di Jepang, ada peningkatan jumlah rumah hantu selama musim gugur tahun ini.
Pada bulan Agustus, ada liburan Obon, ketika roh dari orang yang telah mati melakukan kunjungan ke kuil rumah-rumah dan ketika para keluarga membersihkan makam almarhum anggota keluarganya. Belakangan ini, beberapa orang pergi berlibur atau hanya bersantai di rumah untuk merayakan Obon. Namun, gagasan seram tetap ada, dengan orang-orang menceritakan kisah-kisah menakutkan di TV. Selama musim panas, orang-orang menceritakan kisah-kisah seram tradisional untuk membuat mereka merinding. Yurei, atau roh pendendam, sering muncul dalam cerita-cerita tersebut.
Dunia Barat memiliki berbagai macam hantu, dari hantu pendendam yang menakutkan, hingga hantu yang lucu dan ramah. Namun Yurei tidaklah lucu. Mereka tidak ramah. Karena itu, banyak orang tidak pernah melihat “Yurei” dipasarkan pada mainan. Sebaliknya, perusahaan mainan menggunakan “obake” (hantu), yang tampak lebih lembut. Terlebih lagi, Obon tidak dipasarkan dengan cara yang sama seperti Halloween dan tidak menginspirasi berbagai barang dagangan.
Halloween di Jepang tidak seperti Halloween di Amerika Serikat. Anda melakukan trick-or-treat di lingkungan di Amerika, dan bahkan jika Anda tidak mendapatkan permen, orang memahami apa yang Anda lakukan. Namun tidak demikian di Jepang.
Jika ada satu hal yang orang-orang Jepang dapatkan tentang Halloween adalah barang dagangannya, yang berkisar dari labu kecil (yang berukuran normal sangat mahal), kue-kue, es krim, dan banyak lagi. Anda kini dapat melihat berbagai dekorasi Halloween di toko-toko dan bahkan di beberapa acara TV, hal yang Anda tidak pernah lihat satu dekade yang lalu.
Perayaan ini tidak semuanya komersil. Di kota-kota utama Jepang seperti Kobe dan Tokyo, orang-orang (dan kadang-kadang hewan peliharaan) memakai kostum dan turut ambil bagian dalam parade Halloween dan berjalan-jalan. Ribuan orang berbaris dalam parade, semua orang dari anak-anak kecil yang menggenggam tangan orang tua mereka hingga orang-orang tua yang hanya ingin berdandan dalam balutan kostum.
Di Jepang, Halloween memungkinkan orang Jepang berkesempatan untuk menikmati lagi suasana seram, namun sedikit lebih riang.



Source & photos: kotaku.com, www.tofugu.com, www.megumiohori.com, & hween.wordpress.com dan http://www.japanesestation.com

Rabu, 03 Oktober 2012

Ninja (Asli) Yang Terakhir Di Jepang?



Seorang mantan insinyur yang berusia 63 tahun berikut ini mungkin tidak sesuai dengan gambaran khas dari seorang pembunuh berpakaian gelap dengan senjata mematikan dan bisa menghilang ke dalam bom asap. Tapi Jinichi Kawakami dipercaya sebagai ninja terakhir di Jepang. Yang asli, bukan ninja-ninjaan.

Dia adalah ketua dari klan "Ban", salah satu suku ninja yang sejarahnya dapat ditelusuri hingga 500 tahun yang lalu. Jinichi dianggap oleh beberapa orang sebagai penjaga terakhir rahasia mata-mata Jepang yang masih hidup sampai hari ini.

Jinichi pertama kali masuk ke dunia ninja pada usia enam tahun, tapi dia tidak bisa mengingat dengan jelas pertemuan pertamanya dengan sang guru, Masazo Ishida, seorang pria yang selalu berpakaian sebagai biksu Buddha. "Saya terus berlatih tanpa mengetahui apa yang benar-benar saya lakukan. Setelah lama kemudian saya baru menyadari bahwa saya sedang berlatih ninjutsu (seni beladiri ninja)."

"Untuk konsentrasi, saya melihat sumbu lilin sampai saya punya perasaan bahwa saya benar-benar berada di dalamnya. Saya juga berlatih mendengar suara jarum jatuh di lantai," katanya. Dia juga berlatih memanjat dinding, melompat dari ketinggian dan belajar bagaimana mencampur bahan kimia untuk menciptakan ledakan dan bom asap.

"Saya juga dilatih untuk menahan panas dan dingin serta rasa sakit dan kelaparan. Semua latihan itu sulit dan menyakitkan, tapi saya tidak pernah berpikir mengapa saya melakukan hal itu. Latihan-latihan itu dibuat untuk menjadi bagian dari hidup saya," katanya sambil menunjukkan beberapa alat dan teknik yang digunakan dalam tugas spionase dan sabotase pada masa lalu.

Tepat sebelum dia berumur 19 tahun, Jinichi sudah mewarisi gelar master dan mempunyai gulungan-gulungan rahasia persis seperti yang kita sering lihat di anime dan manga. "Seni ninjitsu terletak di pergerakan yang tidak disadari oleh musuh, bukan dengan kekerasan brutal." 

Saat ini para ninja hanya hidup dalam cerita-cerita fiksi atau digunakan untuk mempromosikan kota Iga, yang terletak sekitar 350 kilometer dari Tokyo, dekat dengan ibukota kekaisaran kuno, Kyoto, yang dulunya rumah bagi banyak ninja.

Jinichi berpikiran bahwa dirinya disebut-sebut sebagai ninja terakhir mungkin karena tidak ada lagi orang yang belajar semua keterampilan ninja secara langsung dari seorang guru besar ninja. "Ninja yang sesungguhnya sudah tidak ada lagi sekarang," katanya sambil menegaskan bahwa dia adalah ketua klan "Ban" yang terakhir. Tidak akan ada orang yang mewarisi posisinya karena dia menganggap bahwa ninja sudah tidak cocok lagi hidup di dunia modern.

Hmm... aku yakin klan-klan ninja yang lain (yang masih menyembunyikan diri dari dunia luar) tidak setuju dengan Jinichi Kawakami. 

source : http://www.jepang.net/2012/09/ninja-asli-yang-terakhir-di-jepang.html