Gambar-gambar ini sudah berumur lebih dari 300 tahun yang lalu dan menunjukkan bukang hanya budaya Jepang, mereka menunjukkan sedikit obsesi terhadap kentut. Koleksi ini bahkan berjudul “屁 合 戦” alias “perang kentut” – serius. Setiap gambar dari koleksi menunjukkan pria Jepang, wanita dan kucing ditiup dengan kentut humungous, serta kehancuran yang disebabkan oleh Kentut Super yang Maha Dahsyat!! hahaha
apa yang kalian suka untuk info yang akan sharing?
apa yang kalian suka untuk info yang akan sharing?
Selasa, 20 November 2012
Walikota Menyanyikan Lagu AKB48
Coming of Age Day “Seijin no Hi” adalah hari libur nasional di Jepang yang diadakan setiap tahun pada hari Senin kedua bulan Januari. Hal ini dilakukan untuk mengucapkan selamat dan memberi semangat kepada semua orang yang telah mencapai usia mayoritas 20 tahun, dan untuk membantu mereka menyadari bahwa mereka telah menjadi dewasa. Perayaan diadakan serentak di setiap kantor lokal dan prefektur. Tapi ada hal menarik yang tidak biasa pada Perayaan Januari lalu, dimana walikota Aso Kota Prefecture Kumamoto melakukan suatu aksi dengan bernyanyi dan menari ala AKB48.
KAPPA, Mitos Atau Nyata?
Cerita rakyat Jepang penuh dengan makhluk misterius dan roh mitos yang berkeliaran baik itu roh jahat ataupun roh baik. Seperti makhluk yang sekarang saya bahas adalah Kappa, yang dikenal sebagai makhluk iseng atau nakal yang menyelinap untuk mengintip kimono yang dikenakan perempuan atau mencuri tanaman.
Selama ini mungkin kita dengar kappa adalah makhluk yang lucu dan tidak berbahaya, tapi menurut beberapa orang di Jepang, kappa bisa menjadi masalah, bahkan mematikan. Seperti yang dikabarkan, kappa menyerang ternak dan anak-anak dengan menghisap darah mereka hingga habis dan mati.

Dikatakan bahwa kappa sebetulnya lebih menyukai mentimun daripada anak-anak, maka sebagai tindak perlindungan, pada waktu tertentu sebagian warga di Jepang akan melemparkan mentimun ke sungai untuk mencegah datangnya kappa.
Meskipun kappa suka menghisap darah dan melahap isi organ manusia, kappa juga dikenal sebagai makhluk yang keras kepala. Hal ini diceritakan bahwa jika ada orang yang dikejar oleh makhluk ini, dan orang tersebut berbalik untuk melawan, kappa tidak akan takut, bahkan sebaliknya, dia akan mengisi kepalanya dengan air dan menyerang orang tersebut dengan kekuatan magis.
Namun menurut cerita rakyat, tidak semua kappa jahat, bahkan sebagian membantu umat manusia. Dikatakan bahwa mereka ahli patah tulang, dan merekalah yang mengajarkan keahlian itu kepada manusia. Mereka juga dikenal suka membantu petani untuk mengairi sawah, bahkan ada beberapa kuilShinto yang merayakan upacara atas perbuatan baik kappa.
Ada beberapa cerita tentang pertemuan manusia dengan makhluk ini selama bertahun-tahun, yang konon meliputi penampakan visual dan analisis ilmiah dari beberapa lendir aneh yang ditemukan, dan jejak-jejak lain yang tidak dikenal.
Jadi ya.. Negara Matahari Terbit harus bisa menampung segala sesuatu yang berada di bawah matahari ya? 

“Maneki Neko” Kucing Pembawa Keberuntungan
Maneki Neko adalah figur kucing “Selamat Datang” yang dipercaya membawa keberuntungan & kesejahteraan. Maneki neko berasal dari Jepang, merupakan patung kucing yang dipercaya membawa keberuntungan bagi pemiliknya. Patung ini menggambarkan kucing lokal dari jepang (Japanese Bobtail) dengan salah satu kaki depan terangkat, seolah olah melambai-lambai. Maneki neko biasanya dipajang di Toko, Restoran dan tempat usaha lain.
Figur kucing ini telah diproduksi menjadi berbagai alat & bentuk seperti gantungan kunci, celengan, pengharum ruangan, dll. Berbagai bahan juga dipergunakan. Dari yang paling purah seperti plastik, kayu dan kertas hingga yang mahal seperti jade atau giok. Berbagai bentuk, warna dan ornamen tambahan dipercaya mempunyai fungsi tertentu.
Kaki Depan
Kepercayaan mengenai kaki mana yang terangkat, berbeda-beda tergantung waktu dan tempat. Kepercayaan yang paling umum biasanya bila kaki kiri yang terangkat berfungsi untuk menarik pelanggan, sedangkan kaki kanan bertujuan menarik kemakmuran dan keberuntungan. Kadang-kadang ada juga yang kedua kakinya terangkat. Ada juga yang menyatakan kaki kiri terangkat, cocok untuk bar/tempat minum sake, sedangkan kaki kanan cocok untuk toko.
Dipercaya, semakin tinggi kaki terangkat, semakin besar juga keberuntungan atau kemakmuran yang akan datang. Beberapa bentuk maneki neko dilengkapi dengan baterai atau sel tenaga surya agar dapat menggerakan kakinya ke depan-belakang, seolah melambai-lambai secara terus menerus.
Warna
Meskipun warna aslinya adalah putih, Maneki Neko dibuat dengan warna dan atribut yang berbeda. Setiap warna dipercaya mempunyai manfaat yang berbeda.
Tiga warna (Tricolor/Calico/Tortie & White): warna dasar putih dengan pola warana hitam dan oranye yang acak. Pola warna ini merupakan warna yang paling dikenal dan dipercaya dapat membawa keberuntungan. Kepercayaannini berhubungan dengan jarangnya pola warna ini muncul pada kucing japanese bobtail. Di Jepang warna ini disebut Mi-ke yang berarti tiga warna.
Putih: mengindikasikan kemurnian, kesucian dan merupakan warna paling populer kedua.
Hitam: dipercaya dapat menjaga kesehatan pemiliknya dan mencegah datangnya setan.
Merah: juga merupakan warna pelindung. Dipercaya dapat menghalangi datangnya sakit & arwah jahat.
Emas: berhubungan dengan kemakmuran.
Merah muda/Pink: meskipun bukan warna aslinya, warna ini cukup populer karena berhubungan dengan rasa cinta & kasih sayang.
Hijau: dipercaya dapat meningkatkan pencapaian akademik/karir.
Hitam: dipercaya dapat menjaga kesehatan pemiliknya dan mencegah datangnya setan.
Merah: juga merupakan warna pelindung. Dipercaya dapat menghalangi datangnya sakit & arwah jahat.
Emas: berhubungan dengan kemakmuran.
Merah muda/Pink: meskipun bukan warna aslinya, warna ini cukup populer karena berhubungan dengan rasa cinta & kasih sayang.
Hijau: dipercaya dapat meningkatkan pencapaian akademik/karir.
Ornamen : kalung, lonceng & syal/scarf
Maneki Neko juga biasanya mempunyai beberapa tambahan ornamen di lehernya. Bisa berupa kalung lengkap dengan lonceng kecil atau bisa juga kain yang diikatkan di leher (scarf). Yang paling populer adalah kalung berwarna merah yang terbuat dari hichirimen (bunga merah) lengkap dengan lonceng kecil. dekorasi ini adalah tiruan dari apa yang biasanya dipakai oleh kucing-kucing yang dipelihara oleh keluarga bangsawan pada zaman Edo.
Kain yang diikatkan dileher berhubungan dengan fungsinya sebagai pelindung. Dekorasi yang mirip juga terdapat pada patung Bodhistwa Jizo, pelindung yang sering ditemukan di gerbang kuil atau tempat pemakaman. Maneki Neko kadang-kadang digambarkan sedang memegang koin yang disebut koban. Koban adalah uang yang dipakai pada zaman Edo. Figur patung ini dipercaya membaya keberuntungan dan kemakmuran, sehingga sering digunakan sebagai celengan.
Legenda Maneki Neko
Banyak legenda Jepang yang mengisahkan asal Maneki Neko. Dari tujuh legenda yang banyak dikenal, ada tiga yang paling terkenal. Yaitu Legenda Kuil Goutokuji, Pramuria Usugumo dari Yoshiwaradan Legenda Wanita Tua dari Imado.
Kuil Goutokuji
Pada awal zaman Edo (abad ke-17) ada sebuah kuil yang terdapat di Setagaya, bagian barat Tokyo. Pendeta kuil tersebut memelihara seekor kucing bernama Tama. Pendeta tersebut sering berbicara dan kadang-kadang sedikit mengeluh kepada Tama mengenai kondisi kuilnya yang miskin.” Tama, meskipun miskin aku memeliharamu di kuil ini, bisakah kamu melakukan sesuatu untuk kuil ini ?”,harap sang pendeta pada Tama.
Suatu ketika, seorang penguasa dari daerah Hikone (bagian barat Tokyo), bernama Naotaka Li pulang berburu. Ia berteduh menghindari hujan di bawah pohon besar yang terdapat di depan gerbang kuil. Seekor kucing memberi isyarat mengundang naotaka untuk berteduh di genbang kuil. Tidak berapa lama setelah naotaka berteduh di gerbang kuil, pohon besar tersebut disambar petir. Nyawa Naotaka terselamatkan berkat Tama.
Setelah kejadian tersebut Naotaka Li dan keluarganya menunjuk kuil tersebut menjadi kuil keluarga dan merubah namanya menjadi Goutokuji. Kuil tersebut menjadi makmur setelah didukung oleh keluarga Li. Tama dikuburkan di pekuburan kucing di kuil tersebut dan diciptakan patung kucing (Maneki Neko) untuk mengingatkan orang kepada Tama.
Legenda Usugumo dari Yhoshiwara
Pada zaman Edo banyak terdapat kota-kota kecil yang penuh berbagai macam hiburan gaya Jepang yang disebut Yuukaku. Salah satu yang terkenal adalah Yoshiwara yang terdapat di bagian timur Tokyo.
Ada dua macam wanita yang bekerja di Yoshiwara. Yang terlatih secara profesional dalam hal musik dan menari disebut Geisha, lainnya adalah pramuria yang disebut Yuujo. Geisha kelas atas yang terlatih dalam berbagai kesenian disebut Tayuu.
Pada pertengahan zaman edo (abad ke-18) ada seorang Tayuu yang bernama Usugumo. Ia terkenal juga sebagai penyayang kucing. Kucingnya selalu berada disampingnya kemanapun ia pergi.
Suatu malam, ketika Usugume hendak memasuki toilet, kucingnya menari-narik bajunya dengan kasar. Meskipun diusir dengan susah payah, kucingnya tidakk mau berhenti mengganggunya. Karena ketakutan usugumo meminta bantuan pemilik rumah. Pemilik rumah tersbut datang dan menebas leher kucing tersebut dengan samurai, karena ditakutkan kucing tersebut adalah kucing setan.
Kepala kucing tersebut terbang ke langit-langit toilet, menggigit dan membunuh seekor ular besar yang sedang mengincar usugumo.
Usugumo sangat menyesal karena telah salah membunuh kucingnya. Untuk mengingatkan jasa-jasa kucingnya, salah seorang tamu menghadiahinya patung kucing yang terbuat dari kayu yang harum. Patung kucing inilah yang kemudian berkembang menjadi Maneki Neko.
Legenda Wanita Imado
Pada akhir zaman Edo (abad ke -19), ada seorang wanita tua yang hidup di Imado, Tokyo bagian timur. Karena keadaannya yang sangat miskin, ia tidak mampu lagi merawat kucingnya. Ia berkata pada kucingnya ” Maaf aku terpaksa menelatarkanmu karena kemiskinan ini”.
Malamnya kuicng tersebut hadir dalam mimpinya dan berkata “buatlah patung diriku dari tanah liat, patung tersebut akan membawa keberuntungan”. Setelah jadi, patung tersebut dibeli orang, semakin banyak ia membuat patung, semakin banyak orang yang membelinya. Patung kucing (Maneki neko) tersebut membebaskannya dari kemiskinan.
sumber : kucing-online.blogspot.com
Siapa Yang Memulai Rambut Samurai “Chonmage”?
Kita sering melihat gaya rambut jambul yang disebut “chonmage” dalam drama sejarah Jepang (jidaigeki). Ini adalah gaya rambut tradisional laki-laki yang dipakai sampai sekitar awal zaman Meiji (1868-1912).
Pegulat sumo pada masa kini memakai gaya rambut yang sama.
Mengapa gaya rambut yang unik seperti ini menjadi hal yang biasa terjadi pada masa lalu di Jepang?
Menurut Pola Research Institute of Beauty & Culture, ada berbagai teori tentang asal-usul gaya rambut Chonmage. Teori yang paling masuk akal adalah bahwa gaya rambut tersebut berasal dari hondamage, yang merupakan penyebaran gaya rambut diantara kalangan samurai di bawah Honda Tadakatsu, seorang jenderal dari Jepang dan kemudian menjadi daimyo. Hondamage sangat populer pada tahun 1772 hingga 1781, dan ada delapan variasi yang dikenakan sesuai peringkat dan gayanya.
Selain gaya rambut itu sendiri, kata “chonmage” terdengar lucu juga. Ini adalah kombinasi dari dua kata, chon dan mage, dan chonmage dulu digunakan untuk menjadi nama rambut yang dilipat yang dikenakan oleh laki-laki tua berambut tipis karena terlihat seperti karakter kanji “chon”. Sejak periode Meiji (1868-1912) ketika laki-laki memakai rambut pendek, mereka memanggil semua gaya rambut yang dilipat sebagai chonmage.
Gaya rambut yang dilipat ditemukan dalam kerajinan seni di periode Kofun (periode Tumulus) (250-538), sehingga chonmage tidak begitu aneh, dan itu hanya jenis lain dari rambut yang dilipat pada saat itu. Tidak hanya samurai tapi pedagang dan pengrajin juga mengenakan gaya rambut tersebut.
[Source: www.japanstyle.info]
Kolam Teratai Ueno Yang Mengagumkan
Selama periode Edo di Jepang, tempat yang pada masa kini menjadi Ueno Park dan Shinobazu Pond dahulu adalah milik Kuil Kan’ei-ji. Setelah Restorasi Meiji, daerah tersebut menjadi milik Kekaisaran dan pada tahun 1924 diberikan ke kota Tokyo, pada peristiwa pernikahan pangeran Hirohito.
Dengan panjang 2 kilometer, danau tersebut dibagi dalam 3 bagian, Boat Pond (Boto no Ike), dimana Anda dapat naik perahu, Cormorant Pond (U no Ike), yang termasuk milik Kebun Binatang Ueno dan Lotus Pond (Hasu no Ike).
Seperti di masa lalu, Lotus Pond adalah salah satu tempat terbaik untuk mengagumi bunga teratai merah, yang selama pertengahan Juli permukaan kolam benar-benar tertutup oleh bunga-bunga teratai. Juga di masa lalu, Anda masih dapat menemukan gadis-gadis cantik di sini, yang secara tradisional mengenakan yukata, dan mengagumi bunga-bunga…
[Source: muza-chan.net]
Sakura, Bunga Unik Nan Indah
Jika kita berbicara tentang bunga sakura, pasti kita akan mengidentikannya dengan negara Jepang. Faktanya memang Jepang adalah negara dengan varian bunga sakura paling banyak yaitu sekitar 200 lebih, meski demikian bunga ini tak hanya hidup dan berkembang di Jepang, tetapi juga di Korea, China, Canada dan Jerman
Di Jepang sendiri, bunga sakura merupakan simbol yang dikaitkan dengan perempuan, kehidupan dan kematian. Tentu saja dengan berbagai alasan. Sedangkan dalam bahasa Inggris, sakura dikenal dengan nama Cherry Blossoms. Kalau dari bahasa ilmiahnya sendiri, sakura dikenal dengan nama Prunus Jamasakura.
Pohon sakura tidak hanya menghasilkan bunga yang indah, tetapi juga berbuah. Buah dari pohon sakura adalah ceri yang dikenal dengan orang jepang dengan nama Sakuranbo. Tapi buah ini tidak bisa dikonsumsi sama sekali. Tapi tidak mengurangi nilai dari buahnya sendiri, di Jepang buah ceri digunakan sebagai hadiah pada waktu-waktu tertentu.
Bunga sakura sendiri memiliki jenis beragam. tercatat ada ratusan jenis bunga sakura yang hidup di negara Jepang. Jenis bunga sakura yang paling terkenal adalah Prunus Yedoensis dengan bunga berwarna merah muda dan putih, sakura hutan yang juga berwarna merah muda dan putih, sedangkanYaezakura berwarna putih atau ungu kemerahan.
Di kebanyakan kota di Jepang, bunga sakura mekar dan menunjukan keindahannya pada akhir bulan Maret atau di awal bulan April. Mekarnya bunga ini juga menunjukan sebuah awal musim. Ini merupakan musim bunga terindah di Jepang dan banyak di manfaatkan untuk menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat. walau demikian, musim yang banyak ditunggu-tunggu ini hanya berlangsung dalam kurun waktu sepekan saja.
Bagi kita yang ingin menyaksikan secara langsung keindahan bunga sakura, kita tidak perlu datang jauh-jauh ke Jepang. Di Indonesia, tepatnya di kebun raya Cobodas, Cipanas, Cianjur tumbuh bunga sakura. Konon kabarnya bunga sakura yang ada disana ditanam pada tahun 1953 dan masih tumbuh sampai sekarang, namun berbeda di negara asalnya, bunga sakura yang tumbuh ini mekar dan menampilkan keindahannya pada sekitar bulan Januari dan Februari.
sumber : www.anneahira.com | gambar : google.com
Langganan:
Postingan (Atom)